Senin, 18 Januari 2016

Pendidikan di Indonesia



PENDIDIKAN NEGARA +62


Dari waktu ke waktu iklim pendidikan berubah. Hal kaya gini tujuannya nyesuaiin kebutuhan baik kebutuhan lokal maupun ngadaptasi perkembangan global. Indonesia terlalu banyak niru sistem pendidikanberbagai negara di dunia tapi semuannya cuma bikin siswa gak bisa nangkep ilmu malah cuma di buat bingung sama sistem pendidikan yang ngebingungin.

Pendidikan terbaik yaitu di Finlandia, yang gak ngasih siswanya PR, enak ya. Tapi lihat dong hasilnya bisa ngasilin produk-produk telekomunikasi bisa ngasilin pembalab-pembalab F1 ; Kimi Raikkonen yang masuk 10 pembalab dengan gaji tertinggi dan  berada pada urutan ke-8, terus Mika Haikkinen yang pernah mempunyai gelar juara F1 2 kali.

Salah satu hal yang jadi perhatian saat ini adalah kompetensi lulusan. Sampai-sampai disusun kurikulum yang berbasis kompetensi buat ngejamin lulusan memiliki kompetensi yang sesuai. Sebenarnya ada pertanyaan besar dalam pikiran gue, apa model ini udah mencapai sasarannya? emang gak mudah ngewujudin kondisi yang deketin ideal. Bukan cuma dalam dunia pendidikan bahkan dalam segala hal. Lebih gampang ngebuat konsep-konsep atau model-model daripada ngelakuinnya. Sebenernya standar sekolah itu berbeda ada swasta ada yang negeri, berbeda beda tapi bikin materinya yang bikin orang lain, belum tentu kita belajar setelah itu sama pelajarannya.

Di beberapa sekolah, meski kurikulum belum berganti, buku-buku diganti seiring berganti tahun. Buku-buku yang pake angkatan sebelumnya udah gak dipake pas angkatan berikutnya padahal materinya masih sama. Hal-hal kaya gini ngebuat gue berprasangka kalo ada bisnis sampingan para guru sama karyawaan sekolah. Prasangka ini kayaknya kejam. Tapi gue punya fakta kalo guru-guru sama karyawan dapetin insentif dari penerbit yang bukunya digunain dalam pengajaran dan ini benar benar terjadi dalam dunia pendidikan. Dan di sekolah gue dulu ini semua di lakuin sama karyawan di TU sekolahan gue.

Salah satu contoh nyata cara  ningkatin mutu lulusan adalah dinaikinnya 0,3 poin standar kelulusan yang diberlakukan secara nasional. Kalo bercermin pada tahun-tahun sebelumnya, yang terjadi di beberapa sekolah malahan muncul kecurangan yang dilakukan sekolah. UN ibarat pepatah panas setahun hujan sehari, belajar bertahun tahun dibales hujuan 3hari. Terus gurunya kalo bikin materi percuma juga karena yang menentukan lulus pemerintah. UN menjadi sumber yang menakutkan bagi pelajar.

UN itu ngebentuk kita jadi penakut dan ngebuat stres dan akhirinya ngebuat peserta didik jadi nyotek. UN dulu singkatannya ujian nasional tapi sekarang berubah jadi ujian nyontek, nyontek semua pengen dapet bocoran semua. Siswa belajar dari SMP sampe SMA begitu UN ngarepin bocoran, percuma pelajaran selama bertahun tahun kalo akhirnya ngarepin bocoran. Dan yang di takukan selama UN itu banyak, salah salah satuanya dari pengawas, dan katanya pengwas UN itu serem serem, dan waktu saya UN teman saya bertanya.

“ehh,pengawas lo serem gak?”
“wah iya serem, pengwas gue guru matematika” jawab saya
“pengawas gue lebih serem, guru BP” sahut teman saya
Kemudian teman saya ikut nimbrung “bro pengawas gue lebih serem!!!”
“siapa???” tanya saya serentak bersama teman teman
“kuntilanak,,,,HAHAHAHA”

Seharusnya pengawas ujian itu bersikap ramah dan baik kepada peserta didik yang mau ujian. Mereka liatin pengawasnya aja udah nyeremin gaimana pas ngerjain ujian, kaya gitu malah bikin siswa jadi blank.

Biasaya  sebelum masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi ada tuh yang namanya MOS (masa orientasi siswa) dan biasanya di suruh pake macem samcem gitu sama senior di sekolah, yang cowok di suruh di botakin yang cewek rambutnya di pitain yang lekong botak terus pake pita. Tapi pada kenyataanya MOS cuma pembohongan aja soalnya banyak aturan sama norma yang di lebih lebihin dan kadang kalo di sadari MOS itu sebenernya bukan ajang untuk perkenalan sekolah tapi di pake sama senior seniornya untuk ajang obral cinta tebar pesona (modus) , iya kan? Biasanya yaa kan kita disuruh pake aksesoris kalo aksesorisnya gak lengkap itu biasanya kita di hukum kan,coba yang di hukum itu cewek cakep hidung mancung kaya nabila jkt48 gitu.

“hey kamu,itu kenapa coba kasesoris kamu gak lengkap?” kata senior
“maaf kak,tadi ketinggalan” kata siswa
“gak ada alasan kamu harus dihukum,!!” kata senior
“hukumannya apa kak?” tanya siswa
“nanti kakak kasih tau lewat sms,mana nomer kamu?” balas si senior
Dan coba kalo yang gak lengkap itu cowok jelek,item,jerawatan,muka berminyak,mata merah,gigi kuning, bibir pecah-pecah itu pasti lain tanggapannhya
“hei lo,mana alsesorisnya kok gak lengkap?” tanya senior
“maaf kak tadi ketinggalan” jawab siswa laki laki
“alesan aja lo,lo harus du hukum!!” timpa senior sambil memukul
“hukumannya apa kak?” sahut siswa
“cari nomer cewek yang tadi!!” balas senior

MOS emang penting dan di perluin soalnya punya tujuan sama manfaat ya bagus buat peserta didik baru. Tapi dalam pelaksanaanya harus diawasi secara ekstra dari guru dan kepala sekolah.
Salah satu cara yang bisa diggunain starting point buat perbaikan dan pengembangan sistem pendidikan Indonesia adalah dengan mengetahui kelemahan dan kelebihannya. Hal kaya gini bisa dilakukin dengan ngelakuin kaji banding dengan sistem negara lain yang lebih baik, jadi  bisa dijadiin gambaran buat kita, gaimana kita bisa nguatin yang jadi kelebihan sistem pendidikan indonesia dan memperbaiki kekurangan yang ada. Lewat  peningkatan kualitas sistem pendidikan Indoneisa, suatu saat Indonesia bakal jadi bangsa yang maju dan berada di barisan terdepan dalam usahangewujudin dunia yang lebih baik lagi.

Jumat, 04 Desember 2015

makalah persebaran flora dan fauna



MAKALAH PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI DUNIA
Disusun guna memenuhi tugas tambahan penganti UAS semester 2















Disusun Oleh            :
Nama  : Winda Anjarwati
NIM    : A610140076


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
SEMESTER GENAP 2014/2015



KATA PENGANTAR


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt dan ucapan terima kasih kepada  kedua orang tua saya, karena atas rahmatNya serta dukungan kedua orang tua saya dapat menyusun makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas ujian susulan biogeografi. Selain itu juga untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca. Dalam makalah ini, para pembaca diharap dapat mengetahui tentang Persebaran Flora dan Fauna di Dunia.Saya tahu bahwa dalam membuat makalah ini tidaklah mudah, tanpa bantuan dari internet saya tidak dapat menyusun makalah ini dengan baik.Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak mengalami kekurangan baik isi, penggunaaan kata, dan ejaan yang kurang sempurna, maka saya mengharapkan kritik dan saran bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.



DAFTAR ISI

Halaman judul  ......................................................................................................................
Kata Pengantar........................................................................................................................2
Daftar isi.................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULIAN........................................................................................................4

Pendahuluan............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................5
Faktor-Faktor Persebaran Flora dan Fauna.............................................................................5
Persebaran Flora di Dunia.......................................................................................................7
Persebaran Fauna di Dunia...................................................................................................10
BAB III PENUTUP .............................................................................................................14
Kesimpulan...........................................................................................................................14
Saran.....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................15



BAB I
PENDAHULUAN

Persebaran flora dan fauna di muka bumi di pengaruhi dua faktor , yaitu faktor lingkungan dan faktor dan faktor sejarah geologi. Faktor lingkungan merupakan faktor yang sangat menetukan terjadinya jenis fasiasi flora dan fauna yang ada di muka bumi. Berdasarkan sifatnya faktor lingkungan tersebut dibedakan lagi menjadi dua, lingkuan abiotik dan lingkungan biotik.
Lingkungan abiotik merupakan kondisi fisik yang di miliki suatu wilayah. Termasuk dalam lingkungan abiotik yaitu, relief, iklim, tanah, dan air. Relief mempengaruhi persebaran flira dan fauna baik jumlah maupun jenisnya. Relief juga mempengaruhi unsur iklim seperti kelembaban udara, curah hujan, dan tempertur udara. Tanah mempengaruhi variasi persebaran flora dan fauna dalam kaitannya dengan tekstur tanah, struktur tanah, dan jenis tanah. Sementara itu, air merupakan unsur yang sangat penting bagi kehidupan dalam biosfer. Tanpa air muhtahil akan terjadi kehidupan.
Sementara itu, tumbuhan dan hewan juga memerlukan kondisi lingkungan abiotik tertentu agar dapat bertahan hidup. Dengan demikian, lingkungan dengan kondisi tertentu akan menentukan jenis flora dan fauna yang ada dio wilayah tersebut.
Faktoe sejarah geologi juga turut mempengaruhi variasi persebaran flora dan fauna di muka bumi. Pergeseran benua yang terjadi pada mesozoikum menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan. Pada akhirnya perubahan lingkungan ini akan mempengaruhi variasi persebaran flora dan fauna di muka bumi. Makhluk hidup yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru akan bertahan, sementara itu makhluk hidup yang tidak dapat bertahan akan musnah.




BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Faktor-Faktor Persebaran Flora dan Fauna
Faktor – faktor persebaran flora dan fauna antara lain karena faktor:
1.      Abiotik : faktor yang merupakan lingkungan sekitar, bukan makhluk hidup, seperti hewan, tanaman, dan manusia. Yang termasuk diantaranya ada tiga kategori: - Klimatik (iklim), -Relief (bentuk permukaan bumi), dan -Edafik (tanah)
2.      Biotik  : faktor yang merupakan makhluk hidup, yang dapat saling berpengaruh karena kehidupannya. Yang termasuk diantaranya antara lain:- Tanaman, -Hewan, -Aktivitas Manusia.
Faktor Abiotik
1.      Klimatik
Di dunia ini, ada berbagai macam iklim. Tidak semua spesies hewan dan tumbuhan bisa hidup di setiap iklim. Merekamemiliki kemampuan yang berbeda – beda untuk hidup di suatu iklim. Klimatik memiliki berbagai unsur, yaitu : kelembaban udara, suhu, curah hujan, dan angin.
Kelembaban Udara    
Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan bertahan hidup di tingkat kelembaban udara yang berbeda – beda.   
Contoh :

v Lumut hidup di udara yang memiliki kelembaban udara yang tinggi
v Kaktus tidak mampu hidup di udara yang kadar kelembabannya tinggi. Ia hidup di daerah yang kering.
Suhu
Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan bertahan pada suhu yang berbeda – beda. Ada yang mampu bertahan di suhu yang rendah, ada juga yang di suhu yang tinggi.
Contoh :

>Unta hidup di padang gurun, yang memiliki suhu yang tinggi. Sebaliknya, apabila ia tinggal di kutub, maka ia akan mati.   
>Komodo hidup di daerah tropis. Ia hanya bisa hidup di suhu yang hangat. Apabila ia tinggal di kutub, ia akan mati.       
>Beruang es hidup di kutub dengan suhu yang rendah. Apabila ia dibawa ke daerah tropis, maka ia tidak mampu bertahan.
Curah hujan    
Curah hujan turut mempengaruhi persebaran makhluk hidup di permukaan bumi. Curah hujan akan memberikan air bagi flora dan fauna. Setiap spesies flora dan fauna membutuhkan kadar air yang berbeda – beda.Misalnya, dengan curah hujan yang rendah, maka muncul padang rumput yang berserakan.  

Angin
Tingkat kecepatan dan arah angin turut serta berpengaruh dalam persebaran makhluk hidup di dunia.Misalnya, ada spora yang tumbuh. Lalu ada angin. Angin tersebut mengarah ke timur. Maka, spora itu pun ikut terbawa ke timur. Alhasil, di timur banyak tumbuhan.
Perbedaan-perbedaan seperti inilah yang menyebabkan flora dan fauna tersebar ke berbagai wilayah, mereka akan memilih habitat yang sesuai dengan dirinya dan sesui dengan kebutuhan hidupnya.
2.      Relief
Diartikan sebagai bentuk permukaan bumi, bentuk bentang alam yang terlihat di bumi. Relief segala sesuatu yang membedakan bentuk satu tempat berbeda dengan tempat lainnya di muka bumi.
Bentang alam muka bumi dapat menghambat persebaran flora dan fauna seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan. Bentukan permukaan bumi ini sangat berpengaruh. Contohnya saja kelelawar yang umumnya tinggal di dalam gua alami ataupun buatan, kepiting tinggal di karang-karang dan pasir dekat laut, dan sebagainya.
3.      Edafik
Sama artinya dengan tanah, namun bukan hanya bentuk luarnya saja, tetapi lebih kepada bentuk strukturnya.
Tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan karena sangat memerlukan unsur-unsur penting dalam tanah yaitu unsur hara, udara, kandungan air yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat hewan-hewan yang terbiasa menggali tanah dan bertempat tinggal di dalam tanah memilih mencari daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur. Adapun jenis-jenis mineral tertentu dalam unsur tanah, membuat beberapa jenis mahluk hidup dapat hidup tapi tidak untuk yang lain. Pergerakan sirkulasi dalam tanah ikut memengaruhinya. Ada beberapa mahluk hidup yang hanya bisa kalau ada udara seperti halnya cacing tanah. Jika di dalam tanah tidak ada air, maka tumbuhan akan sulit hidup. Maka air tanah sangat memengaruhi peradapan mahluk hidup.

Faktor Biotik
1.      Tumbuhan
Tumbuhan dalam hal ini bisa menjadi penyebab flora lain atau fauna mengalami perpindahan dan penyesuaian. Namun tumbuhan sendiri juga merupakan mereka yang termasuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, yang dibahas persebarannya.
Misalnya saja bila hutan rusaj, tumbuhan di hutan banyak yang kekeringan, pastinya hewan-hewan di hutanpun juga akan menjadi tidak terpelihara, mereka susah untuk hidup, tidak bisa memanuhi kebutuhan hidupnya. Habitat mereka terganggu bahkan samapi menyebabkan kematian.
Tumbuhan pun akan tetap beradaptasi dengan lingkungan hidupnya. Misalnya saja tumbuhan hidrofit yang butuh sangat banyak air akan lebih memilih tinggal di tempat berair dibanding dengan tempat yang kering. Nmaun berbeda dengan tumbuhan xerofit yang lebih memilih berada di tempat kering dan gersang, atupun yang terjadi pada tumbuhan higrofit yang meilih habitat di tempat-tempat lembab.
Jadi tumbuhan tidak hanya sarana biotic ynag dapat menyebabkan terjadinya persebaran flora dan fauna, khususnya fauna, namun dirinya sendiri juga yang mengalami persebaran dan melakukan adaptasi.
2.      Hewan
Hewan yang satu dan yang lain dalam kehidupannya pada kenyataannya saling mempengaruhi satu sama lain. Misalnya menipisnya jumlah karnivora yang menyebabkan jumlah para hewan herbivore meningkat, dan menguasai wilayah, sehingga para hewan karnivora berpindah tempat.
Ada pula kegiatan hewan seperti kupu-kupu atau lebah yang berpenharuh pada penyerbukan tanaman. Semuanya dapat terjadi di dunia flora dan fauna.
Terdapat pula seleksi alam yang membuat hewan yang lemah harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk menyingkir. Supaya mereka tetap dapat hidup.
3.      Aktivitas Manusia      
Manusia memegang kendali besar dalam kehidupan, termasuk kehidupan flora dan fauna. Keberadaan manusia beserta aktivitasnya dapat berpengaruh pada kehidupan flora dan fauna. Ada yang positif dan ada pula yang negatif.
Beberapa memang merusak, contoh konkretnya menebang hutan secara illegal dan terus-menerus.

2.2       Persebaran Flora di Dunia
Karakteristik kehidupan suatu flora yang khas pada suatu wilayah di sebut bioma. Bioma tumbuhan di dunia pada umumnya dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan letak garis lintang, ketinggian tempat, dan karakteristik tumbuhannya. Tiga macam bioma tersebut antara lain; bioma hutan, padang rumput, dan gurun. Ketiga bioma tersebut masih dibedakan lagi menjadi beberapa jenis lagi seperti yang akan dijelaskan di bawah ini


1.      Flora yang hidup di darat

·         Hutan Hujan Tropis    
Merupakan jenis hutan yang terdapat di sekitar khatulistiwa, yaitu pada rentang 0o-10o garis lintang. Salah satu ciri khas dari hutan hujan tropis ini adalah floranya yang homogen dengan pohon-pohon yang tinggi dan berdaun lebat sehingga hutan menjadi gelap.
Karakteristik wilayah hutan hujan tropis adalah sebagai berikut.
a.         Matahari bersinar sepanjang tahun.
b.        Curah hujan tinggi dan merata sepanjang tahun, yaitu sekitar 200-250cm/tahun.
c.         Amplitudo temperaturtahunan relatif kecil(25-30°C.
d.        Di bawah tudung pohon gelap sepanjang hari, seolah olah tidak ada perbedaan temperatur antara siang dan malam hari.

Daerah persebaran hutan hujan tropis ini antara lain ada di sebagian Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik (Oceania), Amerika tengah, Amerika Selatan, Sebagian Afrika, dan Kepulauan Madagaskar.


·         Hutan Musim Tropis  
Selain hutan hujan tropis, di daerah tropis terdapat pula hutan musim tropis. Hutan musim tropis terdiri atas pepohonan yang menggugurkan  daunnya pada musim kemarau.
Karakteristik hutan musim tropis adalah sebagai berikut.
a.       Tumbuhan membentuk formasi musiman.
b.      Tumbuhan umumnyatahan dari kekeringan dan termasuk tumbuhan tropofit. Tumbuhan tropofit adalah tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap keadaan kering pada musim kemarau dan keadaan basah pada musim hujan.
c.       Pada musim kemarau daunnya meranggas, sebaliknya pada musim hujan  berdaun lebat.
d.      Hutan  musimbiasa di beri nama sesuai dengan spesies tumbuhan yang dominan. Misal hutan jati, hutan angsana, dan hutan pinus.

Hutan musim tropis banyak tersebat di Indonesia (Jawa Tengah, Jaawa Timur, dan Sulawesi Tenggara), Thailand, India, Kamboja, Laos, Vietnam, Australia sebelah urata, dan Afrika Tengah.

·         Hutan Gugur.
Merupakan bioma yang terdapat di daerah yang beriklim sedang yaitu antara 30o-40ogaris lintang. Salah satu ciri khas dari hutan jenis ini adalah aganya pohon-pohon yang menggugurkan daunnya pada saat menjelang musim dingin atau musim panas untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Karakteristik wilayah hutan hujan tropis adalah sebagai berikut.
a.       Cahaya matahari masih dapat menembus hingga ke permukaan tanah, karen daun tidak begitu lebat.
b.      mempunyai curah hujan antara 75-100 mm/tahun
c.       suhu rata-rata bulanan antara - 2oC-18oC.
d.      Tumbuhan mengugurkan daunnya pada musim dingin.

Vegetasi yang ada di wilayah ini meliputi tumbuhan seperti pohon ek, birch, cedar, elm, dan beech. Daerah persebaran hutan gugur terutama meliputi wilayah sub tropis, seperti Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.

·         Padang Rumput.        

Daerah padang rumput ini terbentang dari daerah tropika samapai ke daerah subtropika. Curah hujan pada umumnya antara 250-500 mm per tahun. Hujan yang tidak teratur dan porositas yang rendah mengakibatkan tumbuhan sulit untuk mengambil air. Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan seperti ini adalah rumput. Daerah padang rumput yang relative basah, seperti yanf terdapat di Amerika Utara, rumputnya dapat mencapai tiga meter, misalnya rumput-rumput bluestem dan Indian grasses. Sedangkan daerah padang rumput yang kering mempunyai rumput yang pendek.
Secara umum, padang rumput dapat dibedakan atas padang rumput temperata dan padang rumput tropis.
a.       Padang rumput temperata           
padang rumput temperata terdapat di wilayah lintang tengah dimana curah hujan dan temperatur relief rendah. Di wilayah ini hampir tidak di temui pepohonan tinggi. Di Amerika Utara padang rumput ini di kenal sebagai Prairi. Di Amerika Selatan dikenal sebagai Pampa. Di wilayah wilayah ini umumnya padang rumput di gunakan sebagai daerah pertanian seperti gantun.

b.      Padang rumput tropis      
padang rumput tropis terletak di wilayah tropis antara 5° dan 15° lintang utara dan lintang seltan. Wilayah ini di dominasi oleh rumput rumput tinggi dengan sedikit pepohonan. Wilayah yang di kenal sebagai savana ini banyak di temukan di Afrika.
·         Gurun Pasir.   
Adalah daerah yang menerima curah hujan yang sangat sedikit, yaitu kurang dari 250 mm per tahun. Daerah ini memiliki suhu yang sangat terik dengan penguapan yang sangat tinggi sehingga jarang terdapat tumbuhan yang bisa hidup di tempat ini. Tumbuhan-tumbuhan yang ada biasanya mempunyai akar yang sangat panjang dan berdaun kecil seperti duri untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ekstrim. Daerah gurun juga mempunyai amplitudo suhu harian yang sangat besar, suhu di malam hari dapat mencapai 10o C sedangkan pada siang hari dapat mencapai 40o C.
Pada umumnya, tumbuhan yang hidup di gurun memiliki daun yang kecil seperti duri atau tidak berdaun sama sekali. Daerah gurun tersebar mulai dari daerah tropis sampai didaerah subtropis. Umumnya daerah gurun berbatasan dengan padang rumput. Gurun dapat di temui misalnya, di Amerika Utara, Australia Barat, Asia Barat, Afrika Utara, Afrika Selatan.
·         Hutan Taiga.   
Adalah hutan yang didominasi oleh spesies pohon berdaun jarum seperti pinus, konifer, dan sejenisnya. Taiga adalah jenis hutan hamogen yang hanya terdiri dari satu spesies tumbuhan saja. Jenis hutan ini banyak ditemukan di daerah belahan bumi utara yang beriklim dingin yang mengalami musim dingin lebih panjang daripada musim panas.

Taiga tersebar di daerah subtropis yang memiliki curah hujan rendah sampai ke daerah kutub sebelah selatan. Misalnya, wilayah Siberia, Rusia, Skandinavia, Alaska, dan Kanada. Vegetasi wilayah ini memiliki periode pertumbuhan yang singkat. Akhibatnya pertumbuhan vegetasinya berlangsung lambat.

·         Tundra.
Adalah daerah yang mempunyai suhu udara yang sangat rendah yaitu kurang dari 0o C sehingga jarang terdapat tumbuhan di tempat ini. Tundra terdapat di daerah kutub yang sangat jarang mendapatkan sinar matahari secara langsung, sehingga matahari tidak akan terbit di tempat ini selama berbulan-bulan. Tumbuhan yang terdapat di daerah ini hanyalah lumut kerak dan beberapa tumbuhan musiman dengan masa pertumbuhan yang sangat pendek.

·         Hutan Bakau
Jenis vegetasi lain yang juga tersebar cukup banyak di muka bumi adalah vegetasi hutan bakau.

Hutan bakau banyak terdapat di sekitar wilayah pantai, terutama wilayah rawa di Afrika bagian barat, Asia Tenggara, dan Australia. Jenis tumbuhan yang ada di hutan bakau lebih sedikit di banding jenis tumbuhan di hutan tropis. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan tropis yang selalu hijau dengan ketinggian mencapai 15m. Tumbuhan bakau dapat di temukan di wilayah  paang surut.

Tumbuhan bakau memiliki karakteristik khusus yang memungkinkan tumbuhan ini hidup dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Lingkungan tempat hidup tanaman ini umumnya memiliki kadar garam yang cukup tinggi, selalu tergenang, dan tanah yang kurang oksigen.

2.      Flora yang hidup di air tawar   
Flora air tawar meliputi flora yang hidup di air danau, sungai, dan rawa. Jenis tumbuhannya antara lain adalah enceng gondok, ganggang, teratai, lumut, dan talas. Ada pula tumbuhan yang dapat pula hidup di air tawar maupun air asin yaitu tumbuhan bakau dan nipah.
                               
3.      Flora yang hidup di air asin      
Flora yang hidup di air asin terdapat di dasar laut perairan dangkal dimana sinar matahari dapat tembus sampai ke dasar laut. Tumbuhan tersebut antara lain adalah:
• rumput laut     
• lumut dan ganggang              
• fitoplankton, hanya dapat dilihat dengan mikroskop karena sangat kecil.
Pola persebaran fauna di Indonesia sama dengan pola persebaran tumbuhan, yaitu di bagian Barat, faunanya mempunyai kemiripan dengan fauna Asia, di bagian Timur faunanya mirip dengan fauna di Australia, dan diantara kedua daerah tadi, faunanya merupakan fauna daerah peralihan. Hal tersebut dimungkinkan karena pada zaman es Indonesia pernah menyatu dengan Asia dan Australia. Pada masa itu Indonesia menjadi jembatan persebaran hewan dari Asia dan Australia. Sekarang kita bahas dahulu mengenai jenis-jenis dan persebaran fauna di Indonesia.


2.3     Persebaran Fauna di Dunia
            Umumnya hewan terbesar secara terbatas pada daerah tertentu karena adanya berbagai penghalang atau karena sejarah pada zaman dahulu. Umumnya yang menjadi penhalang dan permisahan persebaran hewan adalah faktor-faktor fisik yang berhbungan dengan ke adaan bumi.faktor-faktor tersebut antara lain laut, gunung, sungai, padang pasir, dan iklim.
Wilayah pesebaran hewan pertama kali diperkenalkan oleh sclater ( 1858 ), selanjutnya dikembangkan oleh Huxley ( 1868 ) dan oleh Wallace ( 1876 ). Menurut Alfret Russel Wallace, persebaran fauna di dunia di kelompokan menjadi enam wilayah, yaitu Neartik, Australis, Oriental, Paleartik, dan Etiopian.


·         Fauna Ethiopian
Wilayah persebaran fauna Ethiopian meliputi seluruh Benua Afrika, Kepulauan Madagaskar, dan Semenanjung Arabia. Ciri khas hewan tipe ethiopian sebagian besar adalah mamalia dan bertubuh besar.
Hewan yang khas daerah ini adalah: gajah Afrika (Loxodonta africana), badak Afrika putih bercula dua (Cerathoterium simum), gorila (Pongo pygmeus), baboon (papio Anubis), simpanse (Pan troglodytes), jerapah (Giraffa camelopardalis). Mamalia padang rumput seperti zebra (Equus zebra), antilope, kijang, singa  (Panthera leo), harimau Afrika (Panthera pardus pardus), dan mamalia pemakan serangga yaitu trengiling (Manis javanica). Mamalia endemik di wilayah ini adalah Kuda Nil (Hippopotamus amphibius) yang hanya terdapat di Sungai Nil,Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda Nil namun lebih kecil.

·         Fauna Oriental.           
Hewan-hewan yang terdapat di wilayah ini memiliki karakteristik yang cukup mirip dengan fauna tipe Ethiopian karena sama-sama terletak di wilayah tropis. Wilayah perbesaran fauna tipe oriental meliputi Asia Tenggara, Indonesia Barat, Asia Selatan, dan sebagian wilayah Asia Timur.
Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau (Panthera tigris), orang utan (Pongo pygmeus), gibbon (Hylobates muelleri), rusa (Cervinae sp), banteng (Bos javanicus), dan badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus). Hewan lainnya adalah badak bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis), gajah (Elephas maximus sumatranus), beruang madu (Helarctos malayanus), antilop berbagai jenis reptil, dan ikan.
Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara
lain kucing, anjing, monyet (Macaca fascicularis), gajah, badak, dan harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan dengan Afrika.
·         Fauna Australis.
Wilayah persebarannya meliputi seluruh Benua Australia, Selandia Baru, Kepulauan-Kepulauan Pasifik (Oceania), dan wilayah Indonesia Timur. Beberapa jenis hewan yang termasuk dalam tipe Australis antara lain kanguru, burung cendrawasih, kakaktua, kiwi, koala, platipus, dan beberapa jenis hewan berkantung (marsupial).
Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru (Dendrolagus pulcherrinus), kiwi dari genus Apteryx, koala (Phascolarctos cinereus). Terdapat beberapa jenis burung yang khas wilayah ini sepertiburung cendrawasih (Paradisaea rudolphi), burung kasuari (Casuarius casuarius), burung kakaktua (Cacatua moluccensis), dan betet (Psittacula Alexandri). Kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura ( Cuora amboinensis), ular phyton (molurus bivittatus).
·         Fauna Neotropika
Meliputi wilayah beriklim tropis dan sedang di Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Hewan endemiknya adalah ikan Piranha (Pygocentrus nattereri) dan Belut listrik (Electrophorus electricus) di Sungai Amazone,Llama (Lama glama) sejenis unta di padang pasir Atacama (Peru),  dan kera hidung merah.
Wilayah Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata karena jenisnyayang sangat beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa spesies monyet, trenggiling (Manis javanica),beberapa jenis reptil seperti buaya meksiko (
Crocodylus moreletii), ular, kadal (Draco volans), beberapa spesies burung, dan ada sejenis
kelelawar penghisap darah.

·         Fauna Neartik 
Meliputi wilayah Amerika Utara dan Greenland yang sebagian besar beriklim sedang hingga dingin. Beberapa jenis fauna yang hidup di zona ini antara lain bison, kalkun liar, antelop, kambing gunung, tupai, salamander, rakun, dan sebagainya.

Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar (Numida meleagris), tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison Amerika (Bison bison), muskox, caribau (Rangifer tarandus), domba gunung, Salamander (Andrias davidianus), Tupai (Tupaia javanica).
Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Palearktik seperti: kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.

·         Fauna Paleartik
Meliputi wilayah Eropa, Eurasia, Himalaya, Afganistan, dan Persia.
Beberapa jenis fauna Paleartik:          
hewan
endemik:  yaitu Panda  (Ailuropoda melanoleuca)  di Cinahewan yang terbatas penyebarannya (binatang kutub) seperti rusa Kutub (Rangifer tarandus), kucing Kutub, dan beruang Kutub (Ursus maritimus).hewan khas berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis tikus (Rattus norvegicus), berbagai spesies anjing (Canis familiaris), kelelawar (Cyneptorus sp). Bajing (Callosciurus notatus), dan kijang (Muntiacus muntjak) telah menyebar ke wilayah lainnya.
·         Fauna Antartik
Sesuai namanya, zona antartik meliputi seluruh wilayah Antartika (Kutub Selatan) yang beriklim dingin. Beberapa contoh hewan yang terdapat di wilayah ini antara lain pinguin, beberapa jenis ikan, rusa kutub, anjing laut, dan lain-lain.





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka saya dapat menarik kesimpulan bahwa persebaran sumber- sumber alam yang menyangkut air, dunia tumbuh- tumbuhan serta kesuburan tanah dan sinar matahari dan lain-lain tidaklah merata di permukaan bumi ini dan sebagai seluruh tempat di bumi yang mendukung keberadaan makhluk. sehingga, persebaran flora dan fauna pun juga tidak menyebar secara merata di permukaan bumi ini.

B.     Saran
Dengan adanya karya tulis ini maka penulis mengharapkan agar masyarakat dapat menjaga kelestarian flora dan fauna di sekitar kita.





DAFTAR PUSTAKA

Uli, H. Marah, Mulyadi Asep. Geografi untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2007.